Kamis, 16 Januari 2014

PEMERIKSAAN TEMPOROMANDIBULAR JOINT

PEMERIKSAAN TEMPOROMANDIBULAR JOINT
Anatomi Temporomandibular Joint

Temporomandibular joint ( TMJ ) adalah persendiaan dari kondilus mandibula dengan fossa gleinodalis dari tulang temporal. Temporomandibula merupakan sendi yang bertanggung jawab terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang mengunyah dan berbicara yang letaknya dibawah depan telinga
4.

Sendi temporomandibula merupakan satu-satunya sendi di kepala, sehingga bila terjadi sesuatu pada salah satu sendi ini, maka seseorang mengalami masalah yang serius. Masalah tersebut berupa nyeri saat membuka, menutup mulut, makan, mengunyah, berbicara, bahkan dapat menyebabkan mulut terkunci. Kelainan sendi temporomandibula disebut dengan disfungsi temporomandibular. Salah satu gejala kelainan ini munculnya bunyi saat rahang membuka dan menutup. Bunyi ini disebut dengan clicking yang seringkali, tidak disertai nyeri sehingga pasien tidak menyadari adanya kelainan sendi temporomandibular
5.

Susunan anatomi normal dari Temporomandibula joint ini dibentuk oleh bagian – bagian:

1. Fossa glenoidalis
6
2. Prosesus kondiloideus
3. Ligamen
4. Rongga Synovial
5. Diskus artikularis





1. Fossa Glenoidalis atau fossa mandibularis dari tulang temporal. Bagian anterior berhubungan dengan eminensia artikularis, merupakan artikulasi dari fossa glenoidalis. Bagian posterior dari fossa glenoidalis merupakan dataran tympani dari tulang temporal
6.




  1. Prosesus kondiloideus dari tulang mandibula. Merupakan tulang yang berbentuk elips yang mempunyai kepala dan leher.

3. Ligamen. Fungsi dari ligamen yang membentuk Temporomandibula joint ini adalah sebagai alat untuk menghubungkan tulang temporal dengan prosesus kondiloideus dari tulang mandibula serta membatasi gerak mandibula membuka, menutup mulut, pergerakan ke samping, dan gerakan lain. Ligament yang menyusun temporomandibula joint terdiri dari :
a. Ligamen temporo mandibular
b. Ligamen spheno mandibular
c. Ligamen stylo mandibular


Gambaran Ligamen temporomandibular joint9



4. Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini adalah menghasilkan cairan pelumas yang berguna untuk pergerakan sendi.

5. Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di dalam persendian temporomandibular yang terletak di antara prosesus kondiloideus dan fossa glenoidalis. Diskus Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen


Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak utama yaitu
2 :
a. Gerak Rotasi
Ketika caput processus condylaris bergerak pivot dalam kompartemen sendi bagian bawah dalam hubungannya dengan discus articularis.
b. Gerak meluncur atau translasi
Dimana caput mandibula dan discus articularis bergerak disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen sendi bagian atas. Kombinasi gerak sendi dan meluncur diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm antara gigi geligi anterior atas dan bawah. Bila dikombinasikan dengan gerak meluncur kisaran gerak membuka mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.


Kelainan yang sering terjadi¬1
  1. Disfungsi (sindrom rasa sakit-disfungsi dari TMJ, miofasial pain-dysfunction syndrom dst)
  2. Susunan bagian dalam sendi yang tidak tepat.
  3. Penyakit degenerasi (osteoartrosis, osteartritis, osteokondritis, osteoartropati)
  4. Trauma
ñ  Fraktur
ñ  Dislokasi
ñ  Traumatik artritis, sinovitis, dll.


      Proyeksi Axiolateral Oblique (Modiifed Law Methode)
      a.       Posisi Pasien :
               ·   Posisi semi prone khusus digunakan pada pasien yang tidak dapat berbaring dengan       posisi prone.
               • erect




      b.      Posisi Objek :
               ·   Letakkan sisi lateral kepala menempel permukaan meja / bucky dengan bagian yang        akan diperiksa berada dekat dengna IR. Tubuh di obliquekan untuk membuat pasien bias senyaman mungkin.
               ·   Atur MSP pararel dengan permukaan meja / bucky. Hindari tilting dengan mengatur       interpupilari line tegak lurus pemukaan meja/ bucky.
               ·   Atur dagu agar IOML tegak lurus pada tepi depan IR.
      c.Central Ray (CR)     : Arahkan sinar ke caudad 30
      d.Central Point (CP)   : 2,5 cm anterior , 5 cm superior dari MAE yang jauh dari film
e. FFD                         : 100 cm
f.Kriteria gambar         :
·   Memperlihatkan struktur tulang yang dekat dengan IR seperti TMJ.
·   Tampak gambaran mastoid air cell

Gambaran radiografi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar