Sabtu, 08 Februari 2014

ARTERIOGRAFI PULMONARI

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Pemeriksaan
Arteriografi Pulmonari adalah pemeriksaan radiologi untuk mendapatkan gambaran anatomi paru dengan tindakan inpasif dan memasukkan kontras media.
2.2 Tujuan Pemeriksaan
Mendapatkan gambaran anatomis pembuluh darah arteri paru untuk membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit/kelainan-kelainan pada pembuluh darah arteri paru. Pada klinis-klinis tertentu, selain untuk mendapatkan citra radiografi tindakan ini dapat  juga digunakan sebagai terapi pembuluh darah.
2.3 Anatomi dan Fisiologi Paru
       Anatomi
Paru-paru merupakan salah satu organ terbesar dan utama dalam menyusun sitem pernafasan manusia. Paru-paru terletak di dalam rongga dada manusia dan terbagi atas dua bagian yaitu paru kanan (terdiri atas 3 lobus) dan paru kiri (2 lobus), kedua bagian paru ini dipisahkan oleh rongga mediastinum dimana terdapat jantung, esofagus, pembuluh darah jantung, kelenjar timus dan organ-organ lainnya.
Paru-paru berbentuk semi kerucut dengan apex paru di bagian atas yang letaknya lebih tinggi dari tulang klavikula dan terlihat mengapit vertebrae thoracalis1-2. Bagian bawah organ paru berada di atas diafragma, ujung sisi lateral organ paru pada sinus costophrenicus kiri dan kanan, sedang ujung sisi medialnya pada sinus cardiophrenicus kiri dan kanan. Permukaan anterior dan posterior organ paru dilapisi oleh otot-otot tulang iga sehingga organ-organ ini terlindung dengan baik.
Pembuluh darah yang mensuplai darah ke paru-paru tersusun atas arteri pulmonalis utama yang berasal dari ventrikel kanan bercabang menjadi 2 yaitu arteri pulmonalis kanan dan kiri. Arteri pulmonalis kanan dan kiri kemudian bercabang lagi menjadi arteri-arteri bronchialis dan arteri-arteri bronchialis mimiliki cabang-cabang kecil yang disebut kapiler-kapiler arteri pulmonal.
Sedangkan, pembuluh darah yang mengangkut darah dari paru-paru tersusun atas kapiler-kapiler vena pulmonal dilanjutkan ke vena-vena bronchialis lalu menuju ke vena pulmonalis kiri dan kanan yang berujung pada vena pulmonalis utama yang terhubung langsung ke atrium kiri dari jantung.
Fisiologi
Paru-paru berperan dalam peredaran darah kecil di dalam tubuh manusia. Sistem peredaran darah kecil yang terjadi melalui proses sebagai berikut :
  • Darah yang mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke dalam atrium kanan lalu dipompa ke ventikel kanan. Darah dari ventrikel kanan ini dipompa lagi ke arteri pulmonalis utama lalu terus ke arteri pulmonalis kiri dan kanan. Darah dari arteri pulmonalis kanan dan kiri dialirkan ke arteri-arteri  bronchialis yang berujung pada kapiler-kapiler arteri pulmonalis yang mengitari alveoli-alveoli paru. Disini darah melepaskan karbondioksida dan mengikat oksigen.
  • Darah yang banyak mengandung oksigen masuk kedalam kapiler-kapiler vena pulmonalis yang kemudian diangkut melalui vena-vena bronchialis masuk ke vena pulmonalis kiri dan kanan menuju ke vena pulmonalis utama, kemudian darah dengan kandungan oksigen yang tinggi ini masuk ke atrium kiri lalu ke ventrikel kiri yang kemudian akan dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung.
2.4 Indikasi dan Kontraindikasi
Patologi pada pembuluh darah paru merupakan indikasi pemeriksaan untuk dilakukannya tindakan arteriografi pulmonari. Adapun indikasi pemeriksaan yang terjadi pada pembuluh darah paru :
a)      Arteriovenous Malformation
b)      Embolisasi pada Arteri Pulmonari
c)      Stenosis
d)     Occlusion
e)      Aneurisme
f)       Cloth
g)      Penimbunan lemak pada dinding pembuluh arteri

Kontraindikasi pada pemeriksaan ini :
a)      Cardiac Arrhythmia
b)      Cardiac Arres
c)      Sensitif terhadap kontras media

2.5  Alat dan Bahan
Ø  Pesawat sinar – x yang dilengkapi fluoroscopy
Ø  Film changer
Ø  EKG
Ø  Format manometer untuk mengikuti tekanan yang harus dilakukan
Ø  Handscoen
Ø  Spuit
Ø  Kain kasa
Ø  Apron 
Ø  Kateter
Ø  Canule
Ø  Spuit
Ø  Guide wire
Ø  Skin Cleanser
Ø  Obat-obat anastesi
Ø  Ampul Contrast Media
Ø  Dispossible needle
Ø  Antiseptik
Ø  Obat-obat emergensi : obat anti alergi dan oksigen

2.6 Prosedur Pemeriksaan
Persiapan Pemeriksaan : Persiapan Pasien
§  Penentuan gas darah
§  Elektrokardiogram
§  Rontgen dada
§  Inhalasi dan perfusi paru
§  Pasien Puasa 6 jam sebelum pemeriksaan


Pemasukan kontras media : Didahului dengan pemasukan kateter secara inpasif
1.      Lakukan tindakan inpasif pada daerah vena axilaris atau vena femoralis. Masukkan canul melalui pembuluh darah tersebut menuju ke atrium kanan terus melewati katup trikuspidalis hingga mencapai ventrikel kanan dan cabang besar dari arteri pulmonalis
  1. Untuk mengetahui apakah canul sudah mencapai erteri pulmonalis utama, kemudian sedot apakah ada darah yang tersedot. Jika ada, canul sudah sampai di pembuluh darah arteri.
  2. Miringkan Canul sebesar 45 derajat untuk mempermudah pemasukkan kateter.
4.      Masukkan guide wire secara perlahan hingga melewati pembuluh darah yang mengalami patologis.
5.      Tarik Canul secara perlahan.
6.      Masukkan Kateter melalui guide wire sampai ujung kateter sejajar dengan unjung guide wire.
7.      Cabut gide wire dari pembuluh darah secara perlahan.
8.      Masukkan contrast melalui kateter yang telah terpasang.
Kontras media dengan volume 50-60 ml diberikan saat kateter berada dalam arteri pulmonalis utama. Lalu 30-40 ml diberikan saat kateter memasuki arteri pulmonalis kiri/kanan. Kontras media untuk bagian lobus cukup menggunakan 15-20 ml.
9.      Setelah prosedur diagnostik selesai dan diperoleh gambaran dari arteri pulmonalis. Kontras media diaspirasi dan kateter ditarik keluar. Kemudian dilanjutkan dengan perawatan untuk memperbaiki keadaan umum pasien.
Prosedur diagnostik : pemeriksaan radiogram dengan kontras media.

2.7  Teknik Radiografi
·         Buat foto AP dan Lateral secara Simultan.
·         Untuk posisi lateral, gunakan FFD 150 cm dengan menjauhkan kedua lengan bagian atas pasien agar foto yang dihasilkan terbebas dari gambaran tersebut.
·         Lakukan Bi-Plane proyeksi.
·         Bila tidak mungkin dilakukan, lakukan dengan Single Plane 35° RAO atau LPO
·         Central ray ditujukan tegak lurus film
·         Pada arteri pulmonalis, panjang waktu filming disesuaikan dengan kecepatan kontras media untuk menghasilkan tingkat kehitaman pada atrium kiri, ventrikel kiri, dan thoracic aorta.
·         Lakukan exposi diikuti dengan injeksi kontras dan filming program 25 ml/sec untuk total volume 50ml.
·         Dan 2 sampai 4 film per detik.

·         Untuk 4 detik berikutnya diikuti oleh satu film per detik. Untuk penambahan setiap 4 detik berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar