PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
Pemeriksaan
Arteriografi Pulmonari adalah pemeriksaan radiologi untuk
mendapatkan gambaran anatomi paru dengan tindakan inpasif dan memasukkan
kontras media.
2.2 Tujuan
Pemeriksaan
Mendapatkan gambaran anatomis pembuluh darah arteri paru untuk
membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit/kelainan-kelainan pada pembuluh
darah arteri paru. Pada klinis-klinis tertentu, selain untuk mendapatkan citra
radiografi tindakan ini dapat juga digunakan
sebagai terapi pembuluh darah.
2.3 Anatomi
dan Fisiologi Paru
Anatomi
Paru-paru merupakan salah satu organ terbesar dan utama dalam menyusun
sitem pernafasan manusia. Paru-paru terletak di dalam rongga dada manusia dan
terbagi atas dua bagian yaitu paru kanan (terdiri atas 3 lobus) dan paru kiri
(2 lobus), kedua bagian paru ini dipisahkan oleh rongga mediastinum dimana
terdapat jantung, esofagus, pembuluh darah jantung, kelenjar timus dan
organ-organ lainnya.
Paru-paru berbentuk semi kerucut dengan apex paru di bagian atas yang
letaknya lebih tinggi dari tulang klavikula dan terlihat mengapit vertebrae
thoracalis1-2. Bagian bawah organ paru berada di atas diafragma, ujung sisi
lateral organ paru pada sinus costophrenicus kiri dan kanan, sedang ujung sisi
medialnya pada sinus cardiophrenicus kiri dan kanan. Permukaan anterior dan
posterior organ paru dilapisi oleh otot-otot tulang iga sehingga organ-organ
ini terlindung dengan baik.
Pembuluh darah yang mensuplai darah ke paru-paru tersusun atas arteri
pulmonalis utama yang berasal dari ventrikel kanan bercabang menjadi 2 yaitu arteri
pulmonalis kanan dan kiri. Arteri pulmonalis kanan dan kiri kemudian bercabang
lagi menjadi arteri-arteri bronchialis dan arteri-arteri bronchialis mimiliki
cabang-cabang kecil yang disebut kapiler-kapiler arteri pulmonal.
Sedangkan, pembuluh darah yang mengangkut darah dari paru-paru tersusun
atas kapiler-kapiler vena pulmonal dilanjutkan ke vena-vena bronchialis lalu
menuju ke vena pulmonalis kiri dan kanan yang berujung pada vena pulmonalis
utama yang terhubung langsung ke atrium kiri dari jantung.
Fisiologi
Paru-paru berperan dalam peredaran darah kecil di dalam tubuh manusia.
Sistem peredaran darah kecil yang terjadi melalui proses sebagai berikut :
- Darah yang
mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke dalam atrium kanan
lalu dipompa ke ventikel kanan. Darah dari ventrikel kanan ini dipompa
lagi ke arteri pulmonalis utama lalu terus ke arteri pulmonalis kiri dan
kanan. Darah dari arteri pulmonalis kanan dan kiri dialirkan ke
arteri-arteri bronchialis yang
berujung pada kapiler-kapiler arteri pulmonalis yang mengitari
alveoli-alveoli paru. Disini darah melepaskan karbondioksida dan mengikat
oksigen.
- Darah yang
banyak mengandung oksigen masuk kedalam kapiler-kapiler vena pulmonalis
yang kemudian diangkut melalui vena-vena bronchialis masuk ke vena
pulmonalis kiri dan kanan menuju ke vena pulmonalis utama, kemudian darah
dengan kandungan oksigen yang tinggi ini masuk ke atrium kiri lalu ke
ventrikel kiri yang kemudian akan dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung.
2.4 Indikasi
dan Kontraindikasi
Patologi pada pembuluh darah paru merupakan indikasi pemeriksaan untuk
dilakukannya tindakan arteriografi pulmonari. Adapun indikasi pemeriksaan yang
terjadi pada pembuluh darah paru :
a) Arteriovenous Malformation
b) Embolisasi pada Arteri
Pulmonari
c)
Stenosis
d)
Occlusion
e)
Aneurisme
f)
Cloth
g)
Penimbunan lemak pada
dinding pembuluh arteri
Kontraindikasi pada pemeriksaan ini :
a)
Cardiac Arrhythmia
b)
Cardiac Arres
c)
Sensitif terhadap
kontras media
2.5
Alat dan Bahan
Ø
Pesawat sinar – x yang
dilengkapi fluoroscopy
Ø
Film changer
Ø
EKG
Ø
Format manometer untuk
mengikuti tekanan yang harus dilakukan
Ø
Handscoen
Ø
Spuit
Ø
Kain kasa
Ø
Apron
Ø
Kateter
Ø
Canule
Ø
Spuit
Ø
Guide wire
Ø
Skin Cleanser
Ø
Obat-obat anastesi
Ø
Ampul Contrast Media
Ø
Dispossible needle
Ø
Antiseptik
Ø
Obat-obat emergensi :
obat anti alergi dan oksigen
2.6 Prosedur
Pemeriksaan
Persiapan Pemeriksaan : Persiapan Pasien
§
Penentuan gas darah
§
Elektrokardiogram
§
Rontgen dada
§
Inhalasi dan perfusi
paru
§
Pasien Puasa 6 jam
sebelum pemeriksaan
Pemasukan kontras
media : Didahului dengan pemasukan kateter secara inpasif
1. Lakukan tindakan inpasif pada
daerah vena axilaris atau vena femoralis. Masukkan canul melalui pembuluh darah
tersebut menuju ke atrium kanan terus melewati katup trikuspidalis hingga
mencapai ventrikel kanan dan cabang besar dari arteri pulmonalis
- Untuk mengetahui apakah canul
sudah mencapai erteri pulmonalis utama, kemudian sedot apakah ada darah
yang tersedot. Jika ada, canul sudah sampai di pembuluh darah arteri.
- Miringkan Canul sebesar 45
derajat untuk mempermudah pemasukkan kateter.
4.
Masukkan guide wire
secara perlahan hingga melewati pembuluh darah yang mengalami patologis.
5.
Tarik Canul secara
perlahan.
6.
Masukkan Kateter
melalui guide wire sampai ujung kateter sejajar dengan unjung guide wire.
7.
Cabut gide wire dari
pembuluh darah secara perlahan.
8.
Masukkan contrast
melalui kateter yang telah terpasang.
Kontras media dengan volume 50-60 ml diberikan saat kateter
berada dalam arteri pulmonalis utama. Lalu 30-40 ml diberikan saat kateter
memasuki arteri pulmonalis kiri/kanan. Kontras media untuk bagian lobus cukup
menggunakan 15-20 ml.
9.
Setelah prosedur
diagnostik selesai dan diperoleh gambaran dari arteri pulmonalis. Kontras media
diaspirasi dan kateter ditarik keluar. Kemudian dilanjutkan dengan perawatan
untuk memperbaiki keadaan umum pasien.
Prosedur
diagnostik : pemeriksaan radiogram dengan kontras media.
2.7
Teknik Radiografi
·
Buat foto AP dan
Lateral secara Simultan.
·
Untuk posisi lateral,
gunakan FFD 150 cm dengan menjauhkan kedua lengan bagian atas pasien agar foto
yang dihasilkan terbebas dari gambaran tersebut.
·
Lakukan Bi-Plane
proyeksi.
·
Bila tidak mungkin
dilakukan, lakukan dengan Single Plane 35° RAO atau LPO
·
Central ray ditujukan
tegak lurus film
·
Pada arteri
pulmonalis, panjang waktu filming disesuaikan dengan kecepatan kontras media untuk
menghasilkan tingkat kehitaman pada atrium kiri, ventrikel kiri, dan thoracic
aorta.
·
Lakukan exposi diikuti
dengan injeksi kontras dan filming program 25 ml/sec untuk total volume 50ml.
·
Dan 2 sampai 4 film
per detik.
·
Untuk 4 detik berikutnya
diikuti oleh satu film per detik. Untuk penambahan setiap 4 detik berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar